Dioxin furan merupakan kelompok zat kimia yang terdiri dari beberapa senyawa yang bersifat toksik. Dioxin furan dapat terbentuk secara alami maupun sintetis, dan merupakan salah satu jenis polutan lingkungan yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Dioxin furan dapat terbentuk secara alami dari proses pembakaran yang tidak sempurna, seperti pembakaran sampah, kayu, dan batubara. Selain itu, dioxin furan juga dapat terbentuk secara sintetis melalui proses produksi zat-zat kimia, seperti pembuatan pestisida, herbisida, dan obat-obatan. Dioxin furan memiliki sifat toksik yang sangat tinggi, dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius. Dioxin furan dapat menyebabkan gangguan sistem endokrin, yang dapat menyebabkan kelainan pada sistem reproduksi, pertumbuhan, dan metabolisme. Dioxin furan dapat menyebabkan gangguan pada reproduksi dan pertumbuhan sel sperma pada pria, serta dapat menyebabkan masalah pada siklus menstruasi pada wanita. Selain itu, dioxin furan juga dap
Mohamad Mova Al’Afghani and Dyah Paramita Published in The Jakarta Post, Mon, February 22 2021 The Cileungsi river in Bogor has two problems: overflowing water during rainy season and also industrial waste pollution (Courtesy of Fanny Kusuwardhani/Fanny Kusuwardhani) The Environment and Forestry Ministry recently enacted a new regulation on the management of polychlorinated biphenyls (PCBs). This measure sets a 2022 deadline for industries to conduct inventories of PCBs in their possession and a 2028 deadline for the total elimination of PCBs in the country. PCBs are a group of chemical substances that are resistant to extreme temperatures. They can be found in electrical equipment, such as in the dielectric oils of transformers, capacitors and fluorescent light ballast. They are also used in products such as adhesives, ink, flame retardants and others. PCBs are known to adversely impact human health and the environment. They contribute to disorders of the immune, nervous and endocrine